Transformasi Karakter Versi 0.3

Best Character Management



Seni Mengembangkan Karakter
Manusia memiliki hati nurani (qalbu) yang berfungsi sebagai pembeda antara perbuatan baik dan buruk. Hal tersebut sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada sahabat Wabishah tatkala beliau bertanya tentang kebaikan (al-birr) dan dosa (al-itsm) dalam dialog seperti yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad sebagai berikut :

“Hai Wabishah, bertanyalah kepada hatimu sendiri, kebaikan adalah sesuatu yang jika kamu lakukan, jiwamu merasa tentram, sedang dosa adalah sesuatu yang jika kamu lakukan, jiwamu bergejolak dan hatimu pun berdebar debar meskipun orang banyak memberi tahu kepadamu (lain dari yang kamu rasakan).”

Berkaitan dengan hati nurani, muncul persoalan, dapatkah dijamin bahwa hati nurani selalu dominan dalam jiwa manusia sehingga suaranya selalu didengar, mengingat dalam diri manusia terdapat dua potensi yang selalu bertolak belakang yaitu potensi yang mengarah kepada kebaikan (taqwa) dan potensi yang mengarah pada keburukan (al-fujur), dimana kekuatan yang lebih menonjol tentunya menjadi dominan dalam mempengaruhi keputusan suatu persoalan.Oleh karena itu, agar hati nurani seorang muslim selalu dalam kondisi kepada kebaikan, maka ia harus selalu disucikan. Seorang muslim perlu menjaga rutinitas dan kontinuitas ibadah, berusaha untuk selalu mendekatkan diri (taqarub) kepada Allah, membaca sejarah orang orang terdahulu serta selalu berusaha untuk saling menasehati dengan sesamanya. Hal inilah yang kurang diperhatikan dalam proses membangun karakter bangsa.

Membangun karakter/ akhlak merupakan pekerjaan yang tidak mudah, tapi bukan berarti berat untuk dikerjakan. Jika kita memiliki komitmen bersama dalam membangun karakter generasi masa depan, InsyaAllah niat yang kuat itu pun akan memberikan jalan dan pintu-pintu kebaikan dalam menerapkan karakter yang baik bagi anak-anak dan cucu kita terkhusus anak bangsa ini. Membangun karakter tidak bisa dikerjakan dalam hitungan hari, ibarat sebuah bangunan, ia dikerjakan melalui proses yang panjang baik dengan pikiran agar bangunan terlihat indah maupun dengan tenaga agar proses yang dilaksanakan dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Atas dasar inilah kita membutuhkan sebuah design bagi pembangunan karakter (Character Building Design). Itu mengapa saya terpanggil dalam mengkonsep design tersebut yang saya beri nama dengan BeSt Character Management.

BeSt Character Management adalah sebuah Metode dalam membangun karakter dan juga merupakan Seni Mengelola Karakter dengan pendekatan “BeSt Model” yang insyaAllah berlandaskan dari sumber yang terbaik yaitu al-Qur’an dan as-Sunnah ditambah dengan teori dan kajian-kajian ilmiah dari berbagai ahli dalam menerapkan pembangunan karakter (Character Building). Melalui metode ini kita dapat memahami proses pembentukan karakter, strategi menanamkan karakter, dan seni mengelola/ memanage karakter (BeSt Character Management) dalam kehidupan kita sehari-hari. Sehingga kita  semua dapat mengambil peran dalam pendidikan karakter/ akhlak untuk generasi bangsa yang kita cintai ini.

Hubungan Akhlak dengan Akidah
Akhlak merupakan salah satu dari pilar ajaran Islam yang memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah yang dihasilkan dari proses menerapkan akidah dan syariah/ibadah. Ibarat pohon, akhlak merupakan buah kesempurnaan dari pohon tersebut setelah akar dan batangnya kuat. Jadi, tidak mungkin akhlak ini akan terwujud pada diri seseorang jika dia tidak memiliki aqidah dan syariah yang baik. Hal inilah yang jarang sekali dibicarakan dalam proses membangun karakter.  Akidah dalam ajaran Islam merupakan dasar bagi segala tindakan muslim agar tidak terjerumus kedalam perilaku-perilaku syirik. Syirik disebut sebagai kezhaliman karena perbuatan itu menempatkan ibadah tidak pada tempatnya dan memberikannya kepada yang tidak berhak menerimanya. Bukankah kita harus berkeyakinan kepada keyakinan yang terbaik dan mempersembahkan beribadah kita kepada yang terbaik pula (baca:ingat pesan memilih sumber terbaik pada pembahasan sebelumnya). Oleh karena itu pribadi yang baik akan terus menjaga keyakinannya dengan keyakinanyang benar. sehingga ia akan mampu mengimplementasikan keyakinan dalam bentuk nilai-nilai kebaikan itu dalam bentuk akhlak yang mulia (akhlakul karimah). Allah berfirman dalam surat Al-An’am (6) : 82 




Artinya : Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka Itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.

Orang yang mendapat petunjuk adalah mereka yang pandai bersyukur, sehingga perbuatan mereka senantiasa sesuai dengan petunjuk Allah. Inilah yang dimaksud dengan akhak mulia. Dengan demikain ada hubungan yang amat erat antara akidah dengan akhlak, bahkan keduanya tidak dapat dipisahkan.Mengapa kita sebagai makhluk harus berakhlak?. Apa pentingnya berakhlak sehingga kita sebagai manusia harus berdiri di atas fondasi akhlak. Perlu kita pahami bersama bahwa kata “akhlak” sendiri berasal dari kata “Khalaqa-Yakhluqu” yang artinya “Menciptakan.” Sehingga kita sebagai manusia yang sudah menjalani proses penciptaan harus tunduk dan patuh kepada yang menciptakan. Karena kita sebagai ciptaan Allah, maka sudah sepatutnya kita menjalankan segala perintah Allah dan menempatkan posisi kita di tempat yang Allah inginkan baik dalam bertutur kata, berprilaku maupun beribadah termasuk dalam hal ini tentunya adalah berakhlak mulia yang juga sesuai dengan keinginan Nabi Muhammad SAW. 

Hal mendasar yang menjadi tujuan berakhlak mulia ini adalah untuk menyempurnakan perilaku manusia yaitu menyodorkan kebaikan dengan memaparkan tentang hal-hal yang baik dan buruk, guna memahamkan kita dalam bertingkah laku agar tidak salah mengambil langkah yang akan merugikan diri sendiri, maupun orang lain dalam lingkungan bermasyarakat. Selain itu, berakhlak juga bertujuan untuk mencapai kehidupan yang ideal.Setelah kita memahami tentang apa saja yang baik dan yang buruk, maka secara naluri kita akan berusaha untuk meninggalkan keburukan dan berusaha menuju kepada kebaikan.Kemudian dengan budaya berakhlak mulia, Indonesia akan mampumenciptakan bangsa yang memiliki martabat tinggi dan luhur di mata dunia dan bangsa-bangsa lainnya. Jika bangsa kita mampu menerapkan nilai-nilai akhlak dan mengaplikasikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Hal ini inilah yang bisa membuatIndonesia dapat mencapai kemuliaan dan kebangkitan serta kedamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Ancaman Akhlak Dalam Kehidupan Modern
Kita tidak bisa menafikan bahwa dalam setiap apapun yang kita perjuangkan tentu memiliki hambatan, tantangan serta lika-liku yang harus kita hadapi. Dan hambatan ini hendaknya kita melihat dengan pikiran yang terbuka dan dari sudut pandang yang luas. Semangat dalam mendobrak seluruh hambatan ini ialah semangat yang harus tercipta dalam nuansa kebersamaan. Ini bukan tugas orang tua atau pendidik semata, tetapi menjadi tugas setiap elemen masyarakat dalam kehidupan yang nyata. Semua kita harus mengambil peran dalam membangun karakter bangsa apapun pekerjaan kita. Menular nilai-nilai akhalak dalam setiap aktivitas dalam hidup kita merupakan indikasi bahwa kita adalah Sosok yang Bermanfaat sebagaimana hadist Rasululullah yang sangat masyhur: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.”

Yusuf Qardhawi menyebutkan bahwa paling tidak ada tiga macam ancaman terhadap akhlak manusia dalam kehidupan modern dewasa ini, yaitu ananiyyah, madiyyah dan naf’iyyah.Ananiyyah artinya individualisme, yaitu faham yang bertitik tolak dari sikap egoisme, mementingkan dirinya sendiri, sehingga mengorbankan orang lain demi kepentingannya sendiri. Orang orang yang berpendirian semacam ini tidak memiliki semangat ukhuwah Islamiyah, rasa persaudaraan dan toleransi. Sehingga sulit untuk merasakan penderitaan orang lain. Padahal seseorang baru dikatakan berakhlak mulia tatkala ia memperhatikan nasib orang lain juga. Kemudian madiyyah artinya sikap materialistik yang lahir dari kecintaan pada kehidupan duniawi yang berlebihan. Hal demikian dijelaskan oleh Allah dalam Al Qur’an surat Hud (11) : 15-16 yang berbunyi :







Artinya : “Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan., Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.”

Selanjutnya adalah naf’iyyah artinya pragmatis yaitu menilai sesuatu hanya berdasarkan pada aspek kegunaan semata. Ketiga ancaman terhadap akhlak mulia ini hanya akan dapat diatasi manakala manusia memiliki fondasi akidah yang kuat dan senantiasa melakukan amal ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.Selain itu, dalam tahap membangun karakter zaman sekarang ini, alternatif yang terbaik adalah yaitu mengimbangi kemajuan di bidang teknologi informasi dengan keimanan yang sesuai tuntunan Quran dan Hadits. Manusia yang hanya mengikuti dorongan nafsu liar dan amarah saja untuk mengejar kedudukan dan harta benda dengan caranya sendiri tanpa memperhatikan nilai-nilai akhlak yang sudah ditetapkan, sehingga lupa akan tugasnya sebagai hamba Allah SWT. Jika hal tersebut terjadi, maka cepat atau lambat umat manusia akan mengalami krisis akhlak ataupun karakter.

BeSt Character Management hadir untuk menjawab persoalan karakter/ akhlak generasi dewasa ini. Namun demikian, metode ini merupakan sebuah konsep yang terus memerlukan masukan dan saran dalam membangun karakter bangsa yang menjadi cita-cita kita bersama. BeSt Character Management ini hadir sebagai panduan kita bersama dalam membangun karakter/ akhlak generasi kita. Bagi Bapak/ Ibu yang ingin lebih mengetahui Metode BeSt Character Management ini untuk penerapannya di lingkungan sekolah, perguruan tinggi maupun lembaga-lembaga tertentu. Bapak/ Ibu dapat mengubungi kontak kami: 085361159497. Semoga bermanfaat bagi Bapak/ Ibu semuanya. SalamBeruntung !

Related : Best Character Management

0 Komentar untuk "Best Character Management"