Proses Terbentuknya Karakter
Akhlak (Best Character) ataupun karakter yang dimiliki oleh seseorang pada dasarnya terbentuk melalui proses yang cukup panjang. Karakter manusia bukanlah sesuatu yang dibawa sejak lahir. Lebih dari itu, karakter juga merupakan bentukan atau pun tempaan lingkungan dan juga orang-orang yang ada di sekitar lingkungan tersebut seperti melalui proses pembelajaran di rumah, sekolah, dan di lingkungan sekitar tempat tinggal. Pihak-pihak yang berperan penting dalam pembentukan karakter seseorang yaitu keluarga, guru, dan teman sebaya.
Pada prinsipnya, proses karakter terbentuk dari 2 faktor:
1. Dari dalam dirinya
2. Dari luar dirinya
Hampir tidak jauh berbeda dengan proses dari dalam diri seseorang.
Proses ini terbentuk melalui pemahaman/ pemikiran yang di dapat dari orang
lain. Orang-orang dari luarlah yang mengambil peran dalam pembentukan karakter
di dalam dirinya. Semakin orang dari luar itu memiliki pengaruh yang besar seperti
orang tua, guru, orang kaya dan hebat/ atau orang yang terpandang, maka semakin
kuatlah kepercayaan yang masuk dalam sanubarinya. Kepercayaan yang berisikan
nilai-nilai kehidupan (baik atau buruk) inilah yang membentuk diri kita
tergantung dari nilai-nilai yang kita peroleh dari
orang-orang sekeliling kita.
Karakter seseorang biasanya akan sejalan dengan perilakunya. Bila seseorang selalu melakukan aktivitas yang baik seperti sopan dalam berbicara, suka menolong, ataupun menghargai sesama, maka kemungkinan besar karakter orang tersebut juga baik, akan tetapi jika perilaku seseorang buruk seperti suka mencela, suka berbohong, suka berkata yang tidak baik, maka kemungkinan besar karakter orang tersebut juga buruk. Akhlak merupakan salah satu dari pilar ajaran Islam yang memiliki kedudukan yang sangat penting. Nabi Muhammad saw dalam salah satu sabdanya mengisyaratkan bahwa kehadirannya di muka bumi ini membawa misi pokok untuk menyempurnakan akhlak mulia di tengah-tengah masyarakat. Misi Nabi ini bukan misi yang sederhana, tetapi misi yang agung yang ternyata untuk merealisasikannya membutuhkan waktu yang cukup lama, yakni lebih dari 22 tahun. Nabi melakukannya mulai dengan pembenahan aqidah masyarakat Arab, kurang lebih 13 tahun, lalu Nabi mengajak untuk menerapkan syariah setelah aqidahnya mantap. Dengan kedua sarana inilah (aqidah dan syariah), Nabi dapat merealisasikan akhlak yang mulia di kalangan umat Islam pada waktu itu.
Realita yang terjadi pada masyarakat kita bahwa pemahaman mengenai akhlak/ karakter ini belum begitu merasuki jiwa sehingga tidak berpengaruh dalam kehidupannya. Yang lebih menyayat hati, genarasi muslim saat ini sudah kehilangan kontrol diri, terombang-ambing kehilangan pijakan dalam memahami nilai-nilai karakter (akhlak) dan menerapkannya dalam segala aktivitas hidupnya. Mengikuti perilaku-perilaku yang tidak baik yang memiliki landasan dan dasar yang kokoh dengan dalih bahwa perbuatan yang ia lakukan merupakan update perkembangan zaman kekinian. Baginya dengan melakukan perilaku-perilaku yang di luar nilai karakter (akhlak) itu merupakan suatu perbuatan yang keren, gaul, tidak ketinggalan zaman dan berbagai macam alasan yang membuat genarasi kita semakin percaya diri melakukan kesalahanyang menyimpang dari nilai-nilai karakter yang didapat dan dipelajarinya, lagi-lagi tanpa memikirkan akibat buruk dari perbuatan-perbuatan yang mereka lakukan.
Sungguh hal ini menjadi tanggungjawab yang besar bagi kita selaku orang tua, pendidik maupun sebuah kelompok masyarakat untuk mengantisipasi diri kita, keluarga kita dan juga terlebih generasi masa depan dari ancaman-ancaman perkembangan zaman yang jika kita tidak memiliki fondasi dan landasan yang kokoh. Maka dapat menjadi racun bagi perkembangan karakter generasi kita. Jika hal ini terjadi, justru hal-hal buruklah yang akan menimpa kita, keluarga dan masyarakat kita. Kita memerlukan sebuah model dan juga metode dalam pengembangan karakter dalam era globalisasi saat ini.
Sebagai anak bangsa, saya tergerak untuk membuat design pengembangan
karakter/ akhlak bagi tatanan kehidupan masyarakat kita yang saya beri nama
dengan ”BeSt Character Management.” Ini merupakan Seni
Mengelola Karakter dengan pendekatan “BeSt Model” yang insyaAllah berlandaskan
dari sumber yang terbaik yaitu al-Qur’an dan as-Sunnah ditambah dengan teori
dan kajian-kajian ilmiah dari berbagai ahli dalam menerapkan pembangunan
karakter (Character Building). Melalui metode ini kita dapat memahami
proses pembentukan karakter, strategi menanamkan karakter, dan seni mengelola/
memanage karakter (BeSt Character
Management) dalam kehidupan kita sehari-hari. Sehingga kita
semua dapat mengambil peran dalam pendidikan karakter/ akhlak untuk generasi
kita yang akan datang. InsyaAllah !
0 Komentar untuk "Proses Terbentuknya Karakter"